Saturday, March 21, 2015

Kenangan Saat Pendakian Wajib Gunung Kawi Bersama Angkatan XV Mapala Tursina PART I

Malem – Malem gak bisa tidur, liatin foto-foto jadul jadi kepengen nulis tentang kenangan-kenangan yang ada di foto. Maklum sekarang penulis lagi demam pengen nulis blog terus.hehehe… semoga saja ndak Cuma demam musiman tapi bisa istiqomah jadi seorang penulis. Kali ini sarwo bakalan certain pendakian wajib gunung kawi. Sekalian nanti aku certain tentang keindahan-keindahan alam apasaja yang ada di gunung yang sebagian besar orang bilang kalo gunung ini angker dan dibuat cari pesugihan. Ngeri banget kan….

Pemandangan Di Puncak Cemoro Kandang Gunung Kawi
Sebelumnya Saya pengen jelasin dulu maksud dari pendakian wajib ini. Kalo di MAPALA Tursina UIN Malang dikenal pendakian wajib karena untuk napak tilas berdirinya MAPALA Tursina pada tahun 1995 silam. Setiap anggota muda untuk bisa jadi anggota biasa wajib hukumnya melakukan pendakian ini. Secara singkat seperti itu lah, kalo mau lebih jelasnya ntar baca laporan aq yang disekret aja ya.

Sekarang aq jelasin tentang gunung kawinya nih. Kali ini kita dari MAPALA Tursina dalam pendakian wajib ini lewat jalur dusun Princi. Kalo kamu anak malang dari malang lewatnya Joyo grand masih naik terus sampek ke Perumahan bukit tidar masih naik terus. Sebelum kebun jeruk bedengan ada perempatan belok kanan dan ikuti jalan sampek ada dusun princi. Disini ndak ada petunjuknya ya guys jadi harus banyak-banyak Tanya biar ndak nyasar.

Pasca Upacara Pemberangkatan


Oke cukup informasinya ya, sekarang sarwo mau certain tentang mulainya pendakian wajib ini. Pendakian wajib ini tepatnya dilaksanakan pada hari jum’at – minggu tanggal 15-17 juni 2012. Udah lama banget sih Cuma males nulis aja barus sekarang pengen nulis. Nah pendakian ini dimulai dari persiapan yang udah dilakukan sekitar 2 minggu sebelum pendakian mulai TC, Check list dan pinjam alat. Setelah persiapan clear tepatnya sesudah jum’atan kita siap berangkat.

Berangkat Menggunakan Mobil Pick UP
Sebelumnya sarwo kenalin duli nih sama tim yang ikut dalam pendakian wajib ini. Pertama tentunya tim inti yaitu angkatan XV antara lain ya aq sendiri Sarwo Alias Dargombes, Ada Lagok, Pero, Kendowor dan juga satu-satunya cewek di angkatanku yaitu inuk. Sementara tim pendamping saat itu ada 7 orang yaitu Kacing yg saat itu jadi kabid I, Ada juga Leak, Mas Bedug dan Mbak mengis Sementara ada juga senior-senior yang ikut antara lain Mas Babon, Mas Tobil dan mas Ngatiri. Sehingga total tim yang ikut pada saat itu ada 12 orang. Banyak Banget kan….
SOSPED di Dusun Princi

Lanjut ya…..

Setelah kita Upacara di depan SC dan tak lupa foto-foto, kami melanjutkan sampek ke dusun princi menggunakan Pick UP yang diisi 12 orang. Saking banyaknya sampek berjubel apalagi ada mas beduh yang Over size kan..haha. Sesampainya di dusun princi kami sebagai anggota muda harus melakukan sosped dulu ke warga dusun princi. Banyak yang kita tanyakan mulai tentang kepercayaan, Mata pencaharian sampek dengan mitos-mitos naga hitam dan lain-lain. Ya kita percaya aja lah namanya juga kearifan lokal kan.

Packing Perbekalan


Setelah Dirasa cukup sekitar pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan ke Cemoro kembar. Cemoro kembar merupakan tempat camp pertama kita. Sebelum itu tak lupa kami berhenti untuk melakukan sholat maghrib dulu. Maklum UIN Cuyyy…. Setelah Sholat maghrib di sekitaran sumber air kami langsung lanjut perjalanan menuju ke cemoro kembar. Sekitar sudah ditengah perjalanan Inuk mengeluh kepalanya pusing.

Aku : Lapo nuk…
Inuk : Kokok’e penyakitku kumat iki…
Aku : Lha terus yak opo nuk?
Inuk : istirahat sek ae mbes tak ngombe obat.

Akhirnya kami istirahat. Setelah inuk minum obat kami melanjutkan perjalanan. Track malam itu sangatlah susah. Tanjakan demi tanjakan kami lalui bersama dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Sampai pada tanjakan yang lumayan curam dan inuk saat itu tergelincir.

Aku,Lagok,Kendowor : Lho..lho…lho lapo nuk…..
Inuk : Waduh, Mari ngombe Obat Ngeluku Ilang malah ganti Mataku seng Nguantuk…
Aku : Waduh yak opo terusan nuk, Wes alon-alon ae lah…

Kita kembali berjalan. Track yang kita lalui semakin tidak karuan. Entah Track yang semakin susah, Atau memang fisik kita yang sudah mulai lelah karena tidak sampai-sampai juga. Beban di carier yang sebenarnya tidak nambah dan tidak kurang pun jadi ikut-ikutan terasa lebih berat. Dengan kondisi yang sudah Seyek-Seyek tersebut sementara kita masih harus berjalan bersamaan akhirnya saya dan kendowor memutuskan untuk duluan. Dan member tahu jika ada tempat landai. Tapi saat itu jalur tidak juga menemui tempat landai..

Aku : Yak opo ki wor, Kug gak landai-landai….
Kendowor : Waduh yo mboh mbes, ayo munggah maneh ae…
Aku : Lho sek wor gak ngenteni inuk a?
Kendowor : Dienteni ndek landai ae mbes…
Aku : Oke lah……

Karena fisik yang semakin lelah dan kami tidak juga menemukan tempat landai akhirnya saya memutuskan untuk menunggu yang belakang dan kendoworpun ikut istirahat disana.

Aku : Wes wor dienteni ndek kene ae arek-arek seng ndek mburi…
Kendowor : Yo wes lah mbes….

Saat kami tinggal didepan saat itu dibelakang inuk masih ada pero dan lagok. Sampai Keterkejutan saya saat itu ketika yang muncul malah Pero .

Aku : Loh ro, lha inuk ndek endi?
Pero : Dibelakang Mbes…(Dengan nafas yang terputus-putus).

Saat itu kami masih menunggu inuk dan lagok yang masih di belakang. Akan tetapi saat  itu malah yang muncul terlebih dahulu adalah lagok.

Aku : Loh gok lha inuk nang endi gok ? (dengan ekspresi terkejut)
Lagok : Ndek mburi Karo Pendamping….
Aku : (Dalam Hati)  Mati, Jelas di pisui pendamping mari iki….

Kami berempat masih duduk dan menunggu inuk yang masih dibelakang, Sampai akhirnya ada teriakan yang manggil nama kami.. Masih kurang jelas siapa yang berteriak saat itu akan tetapi lama kelamaan suara semakin terdengar jelas adalah suara dari Cak Tobil.

Cak Tobil : Gooook, Mbeeees, Roooo, Woooor…..

Satu persatu dari kami dipanggil dan saat itu kami galau karena antara takut ada apa-apa dengan inuk akan tetapi kaki juga sudah sangat payah jika harus kembali kebawah…hehehe. Akhirnya dengan berat hati kami malah tetap menunggu dan benar yang terjadi memang saat itu inuk tidak ada yang mendampingi... Sampek akhirnya kamipun kena semprot pendamping.

Cak Tobil : Woooo Angkatan JANC****K  a iki, Kalian itu satu angkatan, satu saudara, masak saudara ditinggal sendirian, Niat seduluran po gak C*K. Egois Kabeh.
Aku, Kendowor, Lagok, Pero : Iya Cak.

Serasa ditampar muka kami, Kami langsung membantu inuk untuk berjalan dan untungnya saat itu sudah sangat dekat dengan cemoro kembah hanya saja saat itu kami belum pernah lewat jalur itu. Sesampainya di camp kami langsung mendirikan camp dan membuatkan kopi untuk cak tobil dan segera meminta maaf. Karena Memang dalam Persaudaraan haruslah saling menjaga dan tidak boleh egois dan mementingkan dirinya sendiri.


Bagaimana Kelanjutan Perjalanan Kami ke gunung kawi yang penuh dengan kejadian unik, Lanjut ke part 2 yah…

0 comments:

Post a Comment